Khadimul Qur'an

"Dan berkata Rasul: ' Ya Tuhanku sesungguhnya kaumku
menjadikan Al Qur'an itu sesuatu yang ditinggalkan'
(Al Furqon -25- :30)
"Dan Orang-orang Kafir berkata: ' Janganlah kalian
mendengarkan Al Qur'an ini dengan sungguh-sungguh dan
buat hiruk pikuklah terhadapnya agar kalian dapat
mengalahkannya'
(Fushilat -41- : 26)

Kamis, 01 Oktober 2009

Kiamat dan kematian

1. Peristiwa-Peristiwa di hari kiamat

Kiamat merupakan sebuah kejadian akhir kehidupan segala sesuatu. Banyak kejadian-kejadian yang diinformasikan Al Qur’an tentang kedahsyatan terjadinya hari kiamat. Pengumpulan para Rasul yang akan mejadi saksi untuk umatnya, hancurnya bumi, diperjalankannya gunung dan lain-lain kejadian yang sangat dahsyat. Kedahsyatan hari kiamat Allah berikan gambaran ” (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras. Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya (Al Hajj: 2)”
2. Hanya Allahlah yang mengetahui waktu datangnya hari kiamat

Kejadian yang sangat luar biasa dahsyat itu (Kiamat) merupakan sebuah kejadian yang selalu menjadi rahasia bagi manusia. Menurut Al Qur’an tak ada satu makhluk pun yang mengetahui kapan terjadinya. Kedatangan yang tiba-tiba menjadikan manusia harus selalu siap menghadapinya dengan memperbanyak amal kebaikan “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba (Al A’raf: 187)".
3. Tiap-tiap orang memikul dosanya sendiri
Hari Kiamat membuat manusia bertanggung jawab dengan dirinya. Tak ada satu pun yang mampu menolong dirinya kecuali amalnya. Setiap manusia akan sibuk dengan urusannya masing-masing. “"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu." Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng`azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.(Al Isra’: 14)”
4. Kehidupan duniawi adalah bayangan belaka dan kehidupan akhiratlah yang kekal dan abadi

Keyakinan bahwa hari Kiamat sesuatu yang pasti terjadi harus menjadikan manusia tidak terlalaikan dengan kehidupan semu di dunia ini. Kehidupan di dunia bukan tujuan kehidupan sebenarnya : jadikanlah kehidupan di dunia ini sebagaiman kita sedang berjalan di terik matahari lalu kita berteduh (dunia) jangan sampai kita terlalaikan dengan keteduhannya, perjalan kita masih jauh “ Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak, dan anak-anak yang selalu bersama dia, dan Ku lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya,(Al Mudatsir: 14) “
5. Keadaan manusia disaat sakaratul maut

Disamping Kiamat besar yang akan terjadi ada pula Kiamat Kecil yang semua manusia harus siap menghadapinya, yaitu kematian. Kematian pun datangnya tiba-tiba, tak mengenal waktu dan tempat. Saat-saat menjemput kematian pun sebuah keadaan yang menurut informasi Al Qur’an sesuatu yang sangat berat. “Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan? (Al Qiyamah: 27)",
Pasal ke enam: Kiamat dan Kematian; Menurut Al Qur'an yang memutuskan kenikmatan ada dua yaitu Kiamat Kubro (Kiamat) dan Kiamat Syugro (Kematian). Keimanan pada kiamat harus dapat membangun karakter-karakter yang positif, minimal:
  1. Berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan disebabkan memahami bahwa Kiamat dan Kematian itu datangnya tiba-tiba
  2. Selalu menghiasi diri dengan sifat-sifat mulia karena Kiamat dan Kematian merupakan awal perhitungan amal
  3. Tak terpedaya dengan kehidupan yang sementara di kehidupan dunia ini
  4. Selalu mempunyai orientasi dan visi akhirat dalam segala amal kebaikannya



Tidak ada komentar: