Khadimul Qur'an

"Dan berkata Rasul: ' Ya Tuhanku sesungguhnya kaumku
menjadikan Al Qur'an itu sesuatu yang ditinggalkan'
(Al Furqon -25- :30)
"Dan Orang-orang Kafir berkata: ' Janganlah kalian
mendengarkan Al Qur'an ini dengan sungguh-sungguh dan
buat hiruk pikuklah terhadapnya agar kalian dapat
mengalahkannya'
(Fushilat -41- : 26)

Senin, 05 Oktober 2009

Permainan 11-15

Nama Permainan: Surat Makiyyah-Madaniyyah

Peserta: Santri usia 7 –9 tahun
Waktu: 15 menit
Tujuan:
  1. Mengenalkan nama-nama surat Makiyyah – Madaniyyah
  2. Melatih motorik dan pelatihan membedakan warna

Bahan-bahan:
  • Kartu B3Q (berwarna hijau Makiyyah dan berwarna biru Madaniyyah)
  • Dua buah dus kosong, usahakan berbeda warnanya, misalnya putih dan merah

Langkah-langkah:
  1. Bagilah ke dalam dua kelompok A-B masing-masing 2-3 orang
  2. Jelaskan tugasnya, yaitu memindahkan kartu berwarna biru dan hijau ke dus yang telah disediakan di depan dalam jarak tempuh 4-5 meter
  3. Setelah siap, beri aba-aba agar setiap santri bersiap untuk memindahkan kartu warna tadi ke kotak yang telah disiapkan. Kelompok A ke kotak merah dan Kelompok B ke kotak hijau.
  4. Setelah waktunya habis (10 menit), periksalah hasil pekerjaan masing-masing kelompok sesuaikan dengan ketentuan.
  5. Umumkan hasilnya, siapa yang paling banyak memindahkan kartunya dengan benarAkhirnya, jelaskan nomor surat itu dengan nama-nama surat, dan jelaskan secukupnya apa yang dimaksud dengan surat Makiyyah dan Madaniyyah. Sesuaikan dengan tingkat usia mereka.

Nama Permainan: Petak Umpet Al Qur’an

Sasaran: Santri usia 6-8 tahunWaktu: 15 menit
Tujuan:
  1. Melatih gerak motorik, khususnya kaki
  2. Mengenal nama-nama surat dengan bantuan warna

Bahan-bahan:
  • Kartu B3Q
  • Aduk kedua jenis kartu tadi, dan bagi secara merata ke dalam dua dus kosong yang telah disediakan.

Langkah-langkah:
  1. Bagilah peserta menjadi 2 kelompok berjumlah 4 – 5 orang. Jika banyak santrinya, permainannya digilir
  2. Jelaskan aturan mainnya, yaitu kelompok A mengambil sembarang kartu pada dus A masing-masing satu buah, lalu suruh bersembunyi di sekitar lingkungan permainan.
  3. Kelompok B bertugas untuk mencari anak-anak yang sembunyi sampai ketemu. Jika ditemukan, tanyakan nomor berapa kartunya. Setelah dijawab, santri dari kelompok B menuju kotak kardus B untuk menemukan apa nama suratnya.
  4. Demikian pula untuk santri kelompok A menemukan nama suratnya di dus A. Siapa yang lebih dahulu menemukan jawabannya, maka menang dan mendapat kesempatan untuk sembunyi.
  5. Sebaliknya, jika B yang menemukan, maka yang menang dan gilirannya untuk sembunyi dengan cara yang sama.
Di akhir permainan, suruh berkumpul untuk mendengarkan penjelasan secukupnya maksud permainan tadi dan pengenalan akan nama-nama surat dan penjelasan tentang surat-surat tadi.
Nama Permainan: Langkah-langkah Al Qur’an

Sasaran: Santri usia 6 – 10 tahun
Waktu: 30 menit
Tujuan:
  1. Mengenal nama dan nomor surat
  2. Mengenal konsep jarak lewat langkah-langkah kaki
  3. Mengenal alam dan lingkungan
Bahan-bahan:
  • Kartu B3Q
  • Bendera berwarna kuning dari bahan kertas ukuran 20x25 cm berjumlah 50 buah atau lebih (secukupnya)
  • Halaman atau lapangan yang luas (lapangan sepak bola)
Langkah-langkah:
  1. Bagilah para santri menjadi beberapa pasangan, masing-masing 2 orang. Misalnya ada 10 pasangan /kelompok
  2. Aturan mainnya, tiap kelompok mendapat kesempatan untuk mengambil 1 buah kartu berwarna merah pada dus A-Merah sebanyak 5-7 kali pengambilan.
  3. Setelah itu, tunjukan atau beri tahu isinya kepada pasangannya, untuk dicarikan nama suratnya pada kartu warna kuning yang ada pada dus B-Kuning.
  4. Setelah ketemu pasanganya tadi melangkahkan kakinya lebar-lebar sebanyak nomor surat (misalnya, Yusuf [12], jadi melangkah sebanyak 12, ke arah tujuan akhir jejak langkahnya. Berhenti di sana.
  5. Pasanganya kembali mengambil kartu di dus A, lalu memberitahukan kepada pasangannya.
  6. Pasangannya memberi tanda dalam bentuk bendera yang ditancapkan Lalu berlari menuju dus B untuk mencari jawaban nomor suratnya.
  7. Setelah ditemukan, mengambil sebuah bendera warna kuning ke-2 menuju titik pertama, dan melangkahkan kakinya sebanyak nomor suratnya (missal Al A’raf [7], berarti 7 langkah.
  8. Setelah sampai, ditancapkan bendera kedua. Demikian seterusnya sampai 5-10 bendera. Hal yang sama silakukan pula oleh pasangan kelompok II, III dan seterusnya, secara bergiliran
  9. Pasangan kelompok yang paling jauh mendekati garis finish adalah pemenangnya
  10. Contoh aba-aba “Di depan kalian, ada dua dus A-Merah dan B-Kuning serta bendera warna kuning. Tugas kalian, yang seorang mengambil dengan cepat kartu merah di dus Merah dan menyerahkannya kepada pasangannya.
  11. Tugasnya adalah menemukan kartu jawabannya, dan mengambil bendera kuning untuk ditancapakan pada lokasi, menurut langkah kaki. Misalnya, kartu kuning tertulis Yusuf [12], berarti melangkah 12 langkah kaki menuju tujuan akhir, dan menancapkan bendera kuning tadi. Lakukan hal yang sama untuk pengambilan ke 2-5. Siapa yang paling jauh jaraknya, adalah pemenangnya.
Nama Permainan: Komuniqur’an

Sasaran: Usia 9-12 tahunWaktu: 30-90 tahun
Tujuan:
  1. Mengenal dan memahami Al Qur’an
  2. Melatih kemampuan menjelaskan secara efektif dan kemampuan menyimak
Bahan-bahan:
  • Kartu B3Q

Langkah-langkah:
  1. Santri terdiri dari kelompok berjumlah 3-4 orang
  2. Aturannya, setiap santri akan mendapatkan Kartu Pos Komuniqur’an yang diambil secara acak oleh wakil peserta selama permainan sebanyak 10 lembar.
  3. Santri (anggota 1) tadi meminta anggotanya (2, 3, dan 4) untuk bertanya kepadanya agar dapat menebak isi Kartu Pos Komuniqur’an tadi. Cara bertanyanya ditentukan sebagai berikut: “berhubungan dengan . . .”.
  4. Peserta yang memegang kartu pos hanya boleh menjawab “tidak“ atau “ya”.Setiap kelompok diberi waktu dua menit untuk setiap soal. Setelah 20 menit berlalu, giliran kelompok II, III, dan seterusnya.
  5. Pemenangnya adalah kelompok yang paling banyak menebak jawabanya secara benar.

Nama Permainan: Kuartet Al Qur’an

Sasaran: Santri usia 9-12 tahun
Waktu: 60-120 menit

Tujuan:
  1. Mengenal akrab informasi tentang Al Qur’an
  2. Melatih kerjasama saling memberi dan menerima

Bahan-bahan:
  • Kartu B3Q

Cara permainannya, sebagai berikut:
  1. Setiap permainan terdiri dari 4 orang, masing-masing akan mendapatkan 5 buah kartu secara acak dari hasil kocokan
  2. Setiap santri secara bergiliran menurut arah jarum jam mengambil satu buah kartu dari pemain lain, dan membuang satu kartu lain ke arah pemain yang diambil kartunya.
  3. Tujuan setiap pemain, mengumpulkan satu seri kwartet, dalam jumlah terbanyak yang apabila sudah terbentuk disimpan.
  4. Jika tidak mengambil dari teman, diberi hak untuk mengambil sisa kartu yang tersimpan di depan sampai habis.

Permainan 6-10

Nama Permainan: Yang Ingin Aku Ketahui

Sasaran: Santri usia 6-9 tahun
Waktu: 10 menitTujuan:Melatih kecepatan mengajukan pertanyaan tentang Al Qur’an

Bahan-bahan
  • Kartu B3Q
  • Pencatat waktu

Langkah-langkah:
  1. Jelaskan bahwa permainan ini untuk melatih kecepatan mengajukan pertanyaan yang benar tentang Al Qur’an
  2. Tentukan waktu, misalnya, 3 menit untuk setiap santri untuk menyusun pertanyaan secara spontan
  3. Mintalah salah satu santri untuk tampil ke depan. Tugasnya mengambil salah satu Kartu B3Q dan mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya dalam waktu 3 menit mengenai isi Kartu tersebut
  4. Perhatikan apakah pertanyaan itu benar, dan berapa banyak yang dapat ditanyakan dalam waktu 3 menit tadi
  5. Setiap selesai santri tampil, jelaskan pertanyaan mana yang benar dan mana yang salah
Nama Permainan: Melanjutkan Kisah Al Qur’an

Sasaran: Santri 6-8 tahun
Waktu: 15 Menit
Tujuan:
  1. Mampu merangkaikan suatu kisah
  2. Mampu bekerjasama dengan teman dalam menyusun kisah berdasarkan penjelasan teman sebelumnya
Bahan-bahan:
  • Kartu B3Q; Kuartet yang dapat dijadikan bahan cerita.
  • Kartu manila ukuran 5 x 5 cm yang bertuliskan bilangan 1 – 4

Langkah-langkah:
  1. Jelaskan permainan ini adalah untuk merangkaikan kisah secara bergiliran.
  2. Untuk Kartu yang berupa gambar, dikocok dan diambil secara acak oleh tiap santri.
  3. Untuk bahan berupa nomor urut, dikocok dan diambil secara acak oleh tiap santri, yang menunjukan urutan melanjutkan kisah.
  4. Santri yang mendapat bahan bergambar, diminta untuk memulai berkisah.
  5. Diskusikan siapa yang pertama kali mendapat giliran berdasarkan gambarnya.
    Untuk santri yang mendapat kartu bernomor 1, 2, 3, dan 4 secara bergantian menyampaikan kisah tertentu. Kisah tersebut dapat disepakati terlebih dahulu atau diserahkan kepada yang mendapat urutan nomor.

Nama Permainan: Meneliti Ayat Pertama Suatu Surat

Sasaran: Santri usia 8 – 10 tahun
Waktu: 15 menit
Tujuan:
  1. Mengenali adanya perbedaan dan persamaan ayat-ayat pertama dalam suatu surat
  2. Melatih cara melafalkan ayat-ayat pertama yang berbentuk huruf-huruf Hijaiyyah
  3. Melatih kepekaan penyimakan

Bahan-bahan:
  • Kartu B3Q
  • Al Qur’an dan terjemahannya

Langkah-langkah:
  1. Jelaskan maksudnya, yaitu menelaah ayat pertama suatu surat
  2. Kocoklah Kartu B3Q berikan satu kartu kepada salah seorang santri, dan minta bukalah Al Qur’an sesuai dengan kartu yang ia dapat
  3. Mintalah santri untuk mencatat atau menulis ayat-ayat pertama 10 surat pertama
  4. Tanyakan apa yang dirasakan atau difikirkan santri.
  5. Dengarkan tanpa menyelaBerilah cara yang benar membaca ayat-ayat tersebut

Nama Permainan: Meneliti Ayat Terakhir Suatu Surat

Sasaran: Santri usia 10 –12 tahunWaktu: 10 –30 menit
Tujuan:
  1. Mengenali adanya perbedaan dan persamaan isi ( terjemahan ) Al Qur’an
  2. Melatih membaca ayat-ayat tersebut secara benarMengetahui jumlah ayat setiap surat dalam setiap ayat

Bahan-bahan:
  • Kartu B3QAl Qur’an dan Terjemahnya

Langkah-langkah:
  1. Jelaskan bahwa santri akan dilatih untuk mengenali Al Qur’an secara apresiatif
  2. Kocoklah Kartu B3Q kepada salah seorang santri dan minta bukalah Al Qur’an sesuai dengan informasi Kartu B3Q yang ia dapat pada pojok kiri bawah (jumlah ayat setiap surat)
  3. Berilah contoh cara membaca yang benar setiap ayat terakhir tadi dan terjemahannyaMintalah setiap santri secara bergiliran membaca ulang ayat-ayat terakhir

Nama Permainan: Tanda Jejak (Out Bond) Al Qur’an

Sasaran: Santri usia 8 – 10 tahun
Waktu: 60 – 180 menit

Tujuan:
Melatih pengenalan alam dan lingkunganMengenal materi tentang surat dan ayat Al Qur’an
Bahan-bahan:
  • Kartu B3QAmplop berisi 2 – 3 kertas putih bertuliskan nomor tertentu
  • Persiapan panitia untuk menentukan rute dan pos-posnya

Langkah-langkah:
  1. Bagilah santri ke dalam 4 – 5 kelompok; berjumlah 5 – 7 orang
  2. Setiap kelompok mendapatkan jatah sebuah amplop yang berisi 2-3 lembar kertas putih ukuran 9x9 cm yang isinya satu nomor surat antara 1-114.
  3. Jatah amplop tersebut akan diberikan oleh panitia di tiap pos.Rute tanda jejak ditentukan lebih dahulu oleh panitia, dengan jumlah pos misalnya ada 10 pos bernama pos Al Maidah, Pos An Nahl dan seterusnya.
  4. Petunjuk jejak diberikan oleh panitia di tiap pos.Pada setiap pos, amplop akan diambil secara acak oleh salah seorang wakilnya dan diserahkan kepada penjaga pos.
  5. Kelompok tersebut akan mendapat pertanyaan atau perintah yang berhubungan dengan nomor surat tadiKelompok dapat melanjutkan perjalanan , apakah dinilai telah lulus ujian pada pos-pos tersebut dan akan mendapatkan tiket melanjutkan ke pos berikutnya. Tiket adalah nilai kelompok di pos tersebut.

Akhir permainan, setiap hasil penilaian akan dijumlahkan. Kelompok yang mendapat nilai terbesar adalah pemenangnya.

Permainan 1 - 5

Nama Permainan: Kelahiranmu Kapan ?
Sasaran: Usia santri 6-10 tahun
Waktu: 15 menit
Tujuan:
  1. Mengingat kapan kelahiran dirinya
  2. Menyadari bagaimana berat dan sakitnya ibu melahirkan
  3. Mengenal nama dan nomor surat serta ayat Al Qur’an
  4. Mencintai ibu yang telah mengandung dan melahirkannya

Bahan-bahan:

  • Kartu B3Q: Kartu Surat Al Insan dan Kartu Surat Al A’laq
  • Al Qur’an dan terjemahnya
Langkah-langkah:
  1. Mintalah santri menulis kapan kelahirannya
  2. Jelaskan dengan bantuan gambar kartu surat Al Insan proses kelahiran seorang anak
  3. Hubungkan angka kelahiran dengan nama surat dalam Al Qur’an, caranya jadikan jumlah tanggal, bulan dan tahun kelahiran menjadi nomor surat.
  4. Contoh: 01-09-2002; jadi 1+9+2+0+0+2= 14; nomor surat ke 14 yaitu surat Ibrahim

Nama Permainan: Merangkai Kisah Al Qur’an dari kelompok kuartet
Sasaran: Santri usia 5-10 tahun
Waktu: 15 menit
Tujuan:
  1. Mengenalkan nama-nama surat dalam Al Qur’an
  2. Membangun imajinasi lewat kisah dengan menggunakan nama surat
  3. Mengenal asal usul penamaan sebuah surat
Bahan-bahan:
  • Kartu B3Q
Langkah-langkah:
  1. Tunjukkan empat kartu dalam kelompok kuartet seperti kelompok surat Makkiyah (Kuartet no.1): Al An’am, Al Jinn, Al Mursalat, An Naas
  2. Ceritakanlah sebab-sebab penamaan empat surat tersebut
  3. Mintalah santri untuk merangkai empat nama surat itu menjadi sebuah cerita
  4. Berilah sebuah contoh kisahnya, Misal: Allah menciptakan hewan-hewan (Al An’am) untuk kepentingan manusia (An Naas) dan begitu juga Allah telah mengutus Malaikat (Al Mursalat) untuk membimbing manusia dan jinn (Al Jinn)

Nama Permainan: Kartu Nama Surat
Sasaran: santri usia 5-8 tahunWaktu: 10 menit
Tujuan:
  1. Mengenalkan nama-nama surat lewat kartu surat bergambar dan bernomor
  2. Membangun imajinasi nama surat lewat visualisasi
  3. Menjodohkan nomor dan nama surat lewat mencari pasangannya
Bahan-bahan:
  • Kartu B3Q
Langkah-langkah:
  1. Bagilah Santri menjadi dua kelompok. Kelompok A dan B dengan jumlah setiap kelompok empat orang
  2. Berikan setiap kelompok santri empat kartu
  3. Berilah mereka waktu 3-5 menit untuk mengingat nama surat dan nomor surat.
  4. Berikan Kartu santri A kepada santri B dan sebaliknya.
  5. Mintalah santri B untuk menyebut nomor surat dan santri A untuk menjawab nama surat dan sebaliknya.
  6. Berilah penjelasan tentang nama surat dan bantulah anak jika dalam kesulitan menemukan pasanganya.

Nama Permainan: Mengenal Surat Nama Hewan
Sasaran: Santri 5-8 tahunWaktu: 5-15 menit
Tujuan:
  1. Mengenalkan surat-surat Al Qur’an bernama hewan
  2. Menyebutkan nama-nama suratnya dengan benarMerangsang imajinasi anak tentang nama-nama binatang dalam surat Al Qur’an
Bahan-bahan:
  • Kartu B3Q
Langkah-langkahnya:
  1. Kumpulkan Kartu B3Q yang bergambar Hewan; Nomor surat: 2, 6, 16, 27, 29, 100, 105 (Al Baqarah, Al An’am, An Nahl, An Naml, Al Ankabuut, Al ‘Aadiyaat, Al Fiil)
  2. Jelaskan bahwa santri akan diajak untuk mengenal surat-surat dalam Al Qur’an bernama hewan
  3. Mintalah salah seorang santri mengambil satu kartu
  4. Mintalah anak tersebut menyebutkan apa nama gambar binatang pada kartu tersebut
  5. Mintalah santri yang lain untuk menyebut nama suratnya.
  6. Akhirnya semua santri biarkan untuk membaca semua informasi yang terdapat dalam kartu yang bergambar hewan-hewan tersebut. Nama surat, nomor surat, jumlah ayat dan sebab penamaan surat


Nama Permainan: Siapa Aku, Nama Suratnya

Sasaran: Santri usia 6-8 tahun

Waktu: 5-15 menit

Tujuan:
  1. Mengenal nama-nama surat dengan cara menjelaskan ciri-ciri tertentu
  2. Melatih imajinasi dan kemampuan menjelaskan secara lisan
Bahan-bahan:
  • Kartu B3Q; Surat nama Nabi 10, 11, 12, 14, 47, 71 (Yunus, Huud,Yusuf, Ibrahim, Muhammad, Nuuh)
Langkah-langkah:
  1. Minta salah seorang santri untuk tampil ke depan.
  2. Tunjukan beberapa gambar tadi, untuk dipilih.
  3. Setelah itu, mintalah santri tersebut menjelaskan identitas nama surat tadi, dengan caranya, tanpa menyebutkan apa nama suratnya.
  4. Guru meminta agar santri yang lain menyebutkan nama surat yang diberikan penjelasan dan cirri-cirinya.
  5. Lakukan hal yang sama kepada semua santri, sampai semua nama surat tentang nama nabi dapat ditebak dengan benar.

KH. Arif Hidayat


Ya Allah . . .

Engkaulah tujuan hidupku

Ya Allah . . .

Keridho'an-Mu adalah pencarianku

Anugerahkanlah . . .

Keridho'an-Mu

Kecintaan-Mu dan

Pengetahuan-Mu

Nabi Yusuf as

Kisah Nabi Yusuf as bermimpi

Nabi Yusuf as adalah seorang Nabi yang mempunyai keahlian mentabirkan mimpi. Nabi Yusuf Allah berikan tugas sebagai bendahara Negara, yang menjaga agar masyarakatnya mendapat kesejahteraan. “Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan." Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju ke mana saja yang ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik (Yusuf: 55)”.

Hukum Privat dan Perkawinan

1. Wasiat

Islam sebagai rahmatan lil ‘alamiin, mempunyai hukum-hukum yang harus dilaksanakan untuk ketenangan dan menjaga hak-hak pribadi maupun hak orang banyak. Salah satu hukum yang akan menjaga berbagai macam hak pribadi adalah wasiat. “Jika seseorang kedatangan (tanda-tanda) kematian dan ia mempunyai harta hendaklah melakukan wasiat untuk orang tua dan kerabat dengan cara yang ma’ruf. Saksi yang mengetahui tentang wasiat itu tidak boleh mengubahnya. Allah senantiasa mendengar dan mengetahui. Para suami hendaklah berwasiat kepada ahli waris untuk menafkahkan isterinya dan tidak disuruh keluar dari rumah selama setahun, tetapi jika keinginan sendiri untuk keluar dari rumah tidak mengapa (Al Baqarah: 180)”.

2. Pokok hukum perkawinan, perceraian dan persusuan

Menjaga kelangsungan spesies manusia merupakan sesuatu yang dianjurkan oleh Islam. Cara yang dianjurkan oleh Allah untuk menjaga itu adalah dengan jalan pernikahan. Pernikahan mempunyai tujuan yang mulia sehingga harus pula mempunyai aturan yang dikeluarkan oleh Sang Pencipta, Zat yang Paling Mulia. Al Qur’an mengatur orang-orang yang boleh dinikahi dan juga mengatur dalam mengantisifasi hal-hal yang tidak diinginkan di dalam berkeluarga (perceraian) “Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh) (An Nisa’: 22)”.

3. Hukum warisan

Al Qur’an sangat menghormati tatanan keluarga dan hal-hal lain sebagai konsekwensi berkeluarga (hubungan darah). Kematian salah seorang keluarga dekat merupakan salah satu sebab seseorang mendapatkan harta warisan. Allah telah mengatur pembagian tersebut sedemikian rupa sehingga manusia diharapkan akan tetap menjaga hak masing-masing. “Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan (An Nisa’: 7)”

4. Perbuatan keji dan hukumnya

Dalam Al Qur’an beberapa perbuatan yang dianggap keji harus mendapatkan hukuman di dunia ini. Perbuatan itu adalah berzinah, menuduh orang berzinah, dan melanggar sumpah Bagi orang yang melakukan perzinahan dan keduanya belum mempunyai keluarga maka 100 kali cambukan harus diterima. “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya 100 kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman (An Nuur: 2)”

Orang-orang munafik

1. Golongan munafik

Golongan kedua manusia adalah golongan munafiq. Golongan manusia yang selalu meragukan keimanan terhadap Allah. Mereka merasa tenang beriman kepada Allah ketika mereka mendapatkan apa yang diinginkan. Pada saat ujian Allah datang mereka kembali ragu-ragu di dalam keimanan mereka.”Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh (At Taubah: 75)”.

2. Perbuatan orang-orang munafik

Keimanan yang sempurna dan keimanan yang hanya dibibir akan terlihat ketika Allah memberikan ujian. Bagi keimanan yang hanya dibibir akan merespon ujian Allah dengan berbagai macam perilaku. –Ketakutan dengan kematian dalam menegakkan agama, selalu ingin mendapat keuntungan yang bersifat instant adalah salah satu perilaku orang-orang munafik.”Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya (An Nisa’: 142)”.